Jumat, 20 Juli 2012

Kumpulan Puisi Karya Malida Yayi

Kunanti Cintamu

Ku duduk terdiam di bangku taman
Dengan daun-daun yang berguguran
Ku tunggu langkahmu
Langkah yang membuat hatiku berdebar-debar
Ku tunggu senyummu
Senyum yang membuat diriku terpaku
Ku tunggu kata-katamu
Kata yang membuatku hanyut dalam angan-angan
Satu yang selalu kunanti
Kunanti cintamu
Cinta yang tulus dari lubuk hatimu
Lubuk hati yang terdalam
Dan terluas untukku  . . . . . . . . . . .

Kenyataan

Aku telah lama mencintai dia
Tanpa tahu kenyataan ini
Hanya bayang semu tentangnya
Senang, saat ku tahu dia masih sendiri
Yang berselimut dalam kesendirian
Tapi, apa gunanya ku senang . . . !?!
Kalau aku tahu kenyataan tentangnya
Dia yang sudah berkekasih
Sakit hati ini kurasa
Haruskah aku menyambut kenyataan ini ?!?
Kenyataan pahit yang harus aku terima
Namun, kenyataan ini lebih baik
Daripada aku harus mencintai dia
Mencintai dia yang sudah berkekasih
Berkekasih dengan yang lain





Jujurlah

Mengapa harus bohong
Jika hati tak mampu membohongi
Mengapa harus tak cinta
Kalau qalbu ini mencintai
Mengapa harus takut mengungkapkannya
Jika ia menanti ungkapan cintamu
Jujurlah , tak usah jual mahal
Selagi hati ini masih bicara

Cinta yang Terpendam

Sejak awal berjumpa
Ada sesuatu yang tertinggal di hatiku
Ada setetes rasa yang hinggap di hatiku
Begitu indah apa yang aku rasakan
Iya! Cinta yang aku rasakan . . .
          Katanya yang begitu singkat
Namun, memberi arti yang luas
Takut hati ini untuk mengungkapkannya
Mulut ini terkunci rapat
Mata ini terbuka lebar
Penuh dengan angan-angan
Saat diriku berada di dekatnya
          Letih hakitu menahan rasa ini
Namun, biarlah begini saja
Biarkan rasa cinta ini selalu di hatiku
Biarkan aku dan hatiku saja yang tahu
Biarkan cinta ini kupendam sendiri










Penderitaan Ini

Aku tersujud dalam naungan-Mu
Aku memohon kepada-Mu atas penderitaan ini
Aku ingin lepas dari penyakit yang menerpaku
Aku ingin Engkau sembuhkan ya Allah
          Aku lelah menahan semua ini
Aku ingin sembuh
Ya Allah, tunjukkan kebesaran-Mu
Dengan tanganMu sendiri, tolong aku . . .
Aku masih ingin bahagia
Seperti yang lain
Tanpa ada penderitaan
Ya Allah, hapus penderitaan ini dari diriku
Amin . . . .

Ya Allah

Ya Allah , , , aku manusia yang penuh dengan keingkaran
Ingkar kepada janjiku sendiri kepada-Mu
Saatku menginginkan sesuatu
Aku berdo’a pada-Mu
Shalat lima waktu aku kerjakan
Namun, setelah sesuatu itu terkabul
Aku meninggalkan janji-janjiku pada-Mu
Aku melupakan ibadahku
Ya Allah, ampunilah aku
Aku yang berdosa
Aku ingkar akan janji-janjiku pada-Mu
Ya, Allah . . . . .


Jiwa ini

Bukan raga ini yang menginginkan dirimu
Bukan raga ini pula yang menginginkan cintamu
          Tapi, hati ini . . . jiwa ini yang selalu mengharapkanmu
          Jiwa ini yang senantiasa menempatkan dirimu di saat ku hampa . . . .
Aku rela, sanggup, bahkan mampu jika raga ini tak ada di sisimu
Tapi, jiwa ini yang tak mau dan tak mampu jika jauh dari jiwamu
          Aku tahu, ini bertepuk sebelah tangan
Hatiku, jiwaku . . . selalu menantikan cintamu
Tapi, kamu tak pernah menganggapku
Tak pernah tahu, bahkan tak pernah ingin tahu perasaanku !!!
Aku sadar akan semua itu
Karena aku tahu bahwa kamu telah menitipkan cintamu ke lain hati . . .

Takkan Terlupakan

Andai waktu itu terulang kembali
Masa suka cita kita berdua
Berlari ke sana ke mari
Mengikuti kupu-kupu terbang
Bernyanyi bersama dengan kicau burung-burung
            Bila malam telah tiba
          Kitakan gapai bintang di langit
Bintang yang paling terang dan tinggi
Tersenyum bersama
Menikmati malam penuh keceriaan
Bila gerimis siang bercucuran
Kitakan rangkai dari ujung ke ujung pelangi
Warna demi warna kita artikan bersama
Berikan keindahan di hati kita
Dan seterusnya, kejadian itu takkan terlupakan


Khayalanku

Sepertinya semua ini hanya angan-anganku
Dicintai . . . disayangi . . .
Akh ! Khayalanku tak berarti apa-apa
Hanya kecewa yang kudapatkan
Sepertinya tak pernah ada harapan untukku
Menjadi kekasihmu . . . bahagia bersamamu . . .
Akh ! itu hanya mimpi-mimpiku
Mimpi-mimpi yang takkan pernah terbangun dari tidurku
Dia memberikan bunga untukku . . .
Menyatakan cinta padaku . . .
Menggenggam erat tanganku . . .
Semua itu hanya rekayasaku
Untuk mengusir kesunyianku
Sampai kapan aku akan terus bermimpi ?!?

Takdir

Aku telah mencintai seseorang
Dialah yang aku harapkan
Untuk menjadi imam dalam perjalanan hidupku
Tapi, harapanku tak akan pernah terharap olehnya
Karena dia! Tak mempunyai rasa cinta kepadaku
Terkadang, aku merasa lelah untuk menantikannya
Tapi, hanya itu yang dapat aku lakukan
Setelah berdo’a, berusaha, dan bertawakal kepada-Nya
Aku inginkan dia untuk menjadi jodohku
Tapi, entah apa yang telah ditakdirkan oleh Allah
Dan entah siapa yang akan menjadi jodohku kelak
Semoga Allah memberikan jodoh yang terbaik
Yang bisa mengingatkanku dalam ridho-Mu
Dan aku, ingin dia tetap menjadi temanku





Ibu

Ibu ku sayang
Kau bagaikan malaikat
Yang selalu menjagaku
Yang membisikkan kebaikan padaku
          Tanganmu selembut sutra
          Matamu seindah mutiara
          Yang memancarkan keindahan
          Langkahmu menuntunku dalam kebajikan
Senyumanmu bagaikan bulan sabit
Indah menerangi tidurku
Hatimu seputih salju
Yang takkan pernah ternodai
          Kan ku petik seuntai mawar putih
          Dan ku persembahkan kepadamu
          Sebagai lambang suci kasih sayangmu
          Ibu . . .


Cinta

Cinta . . .
Ucapannya simpel
Tapi artinya tak dapat dimengerti
Cinta . . .
Hanya satu kata
Tapi berjuta-juta artinya
Cinta . . .
Kenapa membuat bahagia?
Kenapa juga membuat sedih?
Cinta . . .
Merubah segalanya
Hiduppun menjadi penuh warna
Cinta . . .
Selalu dinanti-nantikan
Tanpa disadari infeksi cintapun datang
Memberi gejala-gejala cinta Cinta . . . oh cinta . . .

Rasakan Cintaku

Tataplah mataku
Genggamlah erat tanganku
Peluklah hangat tubuhku
Ciumlah mesra pipiku
Dan rasakan detak jantungku
Lihatlah hatiku, yang terukir namamu
Gambarkan wajahmu di memoriku
Sentuhlah hangat diriku
Pejamkan matamu
Dan rasakan cinta kita
Yang penuh dengan ketulusan hati
Hiduplah cintamu bersama dengan denyut nadiku                                
Sejukkan cintamu dengan nafasku
Jalani cinta cinta sucimu bersamaku
Cinta sejati yang abadi

Mengapa (Apakah Ini Cinta ?)

Mengapa kau selalu hadir dalam pikiranku
Mengapa harus kau yang senantiasa aku bayangkan
Aku lelah, berangan tentangmu
Aku bak tenggelam di dalam lautan luas
Aku sudah tak sanggup untuk bernafas karena aku harus jatuh cinta kepadamu
Hembusan angin seakan berputar di dalam jiwaku yang hampa
Kurasakan sesak di dalam dada
Mengapa semua menjadi seperti ini
Apakah ini yang dinamakan cinta
Cinta yang selalu membuatku semakin berharap akan hadirnya dirimu di sisiku
Cinta yang senantiasa membuatku bermimpi tentangmu


Jatuh Cinta

Begitu indah ku dengar
Kata-kata yang terlantun manis dari bibirmu
Satu demi satu ku resapi dengan seksama
Bibirku pun mulai memberi isyarat
Tersenyum manis kepadamu
          Begitu merdu ku dengar
          Kiriman lagu dari suaramu
          Alunan demi alunan aku hayati
          Mataku pun mulai mamberi isyarat
          Menatapmu tiada henti
Begitu erat kurasakan
Sentuhan hangat tanganmu
Jemari demi jemari ku rangkai
Jantungku pun mulai memberi isyarat
Berdetak kencang mendekati jantungmu
Begitu mempesona dirimu kulihat
Ku ratapi wajahmu, ku gapai senyummu
Satu per satu menerobos ke dalam hatiku
Hatiku pun memberi kepastian
Bahwa aku . . . mencintaimu


Keajaiban Cinta

Saat ku pandang dia . . .
Wajahku mulai berubah
Senyumku pun muncul tiba-tiba
Lirikan mataku mulai tertuju padanya
Senyumannya mulai merombak hatiku
Aku pun mulai berangan-angan tentangnya
Aku pun mulai memimpikannya
Dia adalah motivasiku
Dia adalah embun penyejuk yang selalu menyejukkan jiwaku
Ku mulai merasakan keajaiban cinta ini
Keajaiban yang dapat merubah hidupku
Menjadi lebih ceria lagi
Hatiku berbunga-bunga
Bunga di hatiku ini akan ku sebarkan kepada dunia
Sebagai lambang keajaiban cinta

Tak akan

Tak akan mudah diri ini hidup tanpamu
Tak akan sanggup pikiran ini tuk melupakanmu
Tak akan mampu waktu ini menghapus jejakmu
Tak akan bisa hati ini meninggalkan pelabuhan hatimu . . .
Dan berlayar menjelajahi hati yang lain
Tak akan kuat mata ini menahan air mata
Untuk menangisi kepergianmu
Mengapa kau melepaskan cintaku
Dan berpaling ke cinta yang lain ?
Mengapa kau mengkhianati janji-janjimu
Untuk selalu barsamaku ?
Mengapa bukan aku yang menjadi dambaan hatimu yang abadi?
Kau telah mengingkari semua kata-kata yang terlantun manis untuk diriku


Pertemuan itu

Sebelum bertemu denganku
Dia memberikan ku harapan yang terlalu besar
Sampai aku jatuh hati kepadanya
Dan aku senantiasa membayangkan dirinya
Walau sebenarnya aku belum pernah menatapnya
Bagiku, dia sesempurna yang aku inginkan
Namun, setelah kita bertemu . . .
Dia . . . menghapuskan harapan yang besar itu
Dia pergi menghilangkan jejaknya dariku
Aku rasa dia menyesal telah melihatku
Ya, aku memang jatuh . . . tapi bukan jatuh hati lagi,
Melainkan jatuh terpeleset dari hatinya
Jatuh, karena cinta yang terbenih untuknya
Dia punahkan dengan berbagai macam alasan untuk menjauh dariku
Sulit untuk melupakannya
Karena dia berbeda dengan yang lain
Tapi, aku sadar . . . dia tak akan pernah sempurna
Dan dia, tak akan membalas cintaku
Aku menyesal telah mengajaknya untuk bertatap muka
Coba, semua itu ku batalkan
Pasti dia masih mau membalas kata-kataku, senyumku, tawaku, dan juga sedihku . . .
Tapi, mungkin itulah yang terbaik untukku dan untuk dirinya
Karena aku bisa tahu siapa sebenarnya dia
Terima kasih ya Allah . . .


Rasa Ini

Hatiku mulai goncang
Dengan pikiranku yang buyar
Tubuhku mualai bergemetaran
Saat melihatnya . . .
Diriku seperti ingin tumbang
Bak pohon diterpa tornado
Jantungku pun berdebar-debar
Tiada lamu merah yang menyetopnya
Rasa ini . . .
Rasa cinta yang besar
Matanya . . . bersinar
Yang selalu membuatku tercengang
Semakin aku cinta padanya
Sia selalu muncul di hadapankau
Memberi rasa yang mendalam
Rasa ini . . .
Teruslah berada di hatiku
Selamanya . . . hingga maut menjemputku


Dia

Sejak muncul candaan itu
Aku mulai manaruh rasa di hati
Rasa yang baru ku sadari
Saat aku terdiam dalam angan-angan
Dia selalu ada dalam pikiranku
Selalu mengisi hatiku yang bimbang
Dan dia . . . dan dia . . .
Mampu menggantikan seseorang yang lama singgah di hatiku
Seseorang yang pernah aku impi-impikan
Tapi, semenjak dia mulai bercanda denganku
Membuatku tertawa, membuatku tersenyum
Aku mampu melenyapkan seseorang itu
Dan mimpi-mimpiku tentang seseorang itu
Dan sekarang . . . aku selalu memikirkan dia
Aku ingin candaan itu tetap ada
Tetap dia lantunkan dalam tutur katanya itu
Dan dia, seperti memberikan harapan kepadaku
Tapi, mana mungkin !!??
Entah apa yang dia pikirkan tentangku ?!?
Teman . . . sahabat . . . atau mungkin . . .
Tak menganggap siapakah aku ini !?!


Berharap

Selang waktu telah berganti
Lembaran hari indah itu telah tertutupi
Sekarang hanya menyisakan kenangan
Kenangan yang selalu melekat di dalam memoriku
Serentak bibir ini tersenyum bila mengingatnya
          Tapi, terkadang aku menangis sejenak
          Mengapa semua yang terjadi hanya menyisakan kenangan ?!
          Mengapa tak kita lanjutkan pada lembaran baru ?!
          Percuma, kutanyakan semua itu !
          Karena hatimu, takkan terbuka lagi untukku
Aku, hanya bisa berharap . . .
Dan terus berharap ! ! !
Engkau akan datang lagi untukku . . .
Aku ! menunggu seraya berdo’a
Untuk menantikan keajaiban cinta



Hatiku

Hatiku lelah saat mendengar bisikan yang tak pernah berujung
Hatiku lelah menghadapi rasa ini
Rasa cinta dan sayang yang hanya membuatku kecewa
Saatku menatap dia dengan kekasihnya
Mataku bergegas menghilang
Tapi, hal itu masih membekas di hatiku
Diam-diam, hatiku panas seperti api yang membara
Tetes demi tetes air mata pun membasahi bumi ini
Hatiku merintih sakit, hatiku menangis . . .



Apabila

Apabila tiba sang surya
Sambutlah dengan suka cita
Berjalanlah menuju suatu tempat
Singsingkanlah cita-citamu di sana
          Apabila matahari di atas kepalamu
          Janganlah kamu menyia-nyiakan waktu
Karena hanya akan membuahkan penyesalan
Apabila matahari telah terbenam
Ambillah hikmah di hari tadi
          Apabila hari beranjak malam
Berdo’alah untuk esok dan
Bersyukurlah kepada-Nya . . .


Dia yang Manis

Dia yang manis
Yang selalu ada di hatiku
Senyumannya seperti bulan sabit
Yang selalu menerangi hatiku
Walau mungkin senyumannya bukanlah untukku
Tapi, selalu menusuk jiwaku
Sekarang, dia yang menempati keseluruhan hatiku
Parasnya tergambar jelas di dalam pikiranku
Dia yang membuatku bersemangat
Untuk memulai hari-hariku
Apakah dia akan tersenyum untukku ?
Apakah aku akan ada di relung hatinya ?
Dia yang manis
Yang akan selalu di qalbuku
Yang terdalam . . .


Cintaku

Saat ku tanya cinta yang kurasa
Saat ku berharap cinta yang pergi
Saat ku berkhayal cinta yang datang
Cinta, apa artinya ?
Apa pula maknanya ?
Saat ku rasa . . . memang indah
Saat ku bimbang . . . memang hilang
Cinta itu datang dan pergi bergantian
Menusuk jiwaku yang penuh rasa
Menusuk pikiranku yang penuh khayalan
Cinta itu nyata, cinta itu maya
Saat ku rasa dan saat cinta itu hilang
Cinta . . .

Good Bye

Dirimu yang kunanti
Tak dapat kumiliki selamanya
Saat cinta sudah menyatukan kita
Kenapa kau harus berlari
Kenapa kau pergi begitu saja
Mungkin semua ini adalah takdir
Saat kau pergi, hati ini menangis
Karena tahu, kau akan pergi tuk selamanya
Dan takkan kembali bersamaku
Tapi, cintamulah yang abadi di hatiku
Walau ku tahu, cinta tak harus memiliki
Selamat jalan cinta . . .
Kan ku kenang selalu hadirmu . . .
Di memoriku . . .
Good bye . . . .



Sakit Hati

Mengapa tak ada janji yang dipatuhi ?
Janjinya hanya di bibir semata
Janjinya hanya untuk diingkari
Aku yang termakan oleh janji manisnya
Hanya dapat menahan perihnya cinta
Kalau aku mampu, akan aku keluarkan hati ini
Agar aku tak punya hati
Dan takkan lagi merasakan sakit hati
Kalau aku sanggup, akan aku teteskan semua air mata ini
Agar aku tak menangis karenanya lagi
Dan takkan lagi membasahi bumi ini
Aku ingin terbang jauh dari kehidupan ini
Rasanya ingin aku akhiri hidup ini
Namun aku tak mau !
Ingin ku jalani terus hidup ini
Namun aku tak sanggup !
Dia hanya menambah luka yang belum seutuhnya terobati
Dia hanya penyakit hati yang berawal dari kata cinta
Aku benci jatuh cinta, karena hanya melahirkan luka


Saat Ku Tahu

Saat aku mencintai seseorang
Hati ini terasa berbunga-bunga
Bibir ini enggan melenyapkan senyuman
Langkah kaki ini selalu ingin mendekatinya
Tapi, semuanya berubah
Saat ku tahu . . .
Ada orang lain yang mencurinya dariku
Hati ini terasa tertusuk panah tajam
Sakit sekali . . .
Hati ini sudah runtuh bak tanah longsor
Air mata ini seakan tak terkendali
Mengalir, berderai tiada henti
Wajah ini pucat pasi
Semua ini karena seseorang itu
Seseorang yang ku cintai

Selalu Untukmu

Bila cintamu tak akan pernah untukku
Namun, cintaku kan selalu untukmu
Entah sampai kapan
Hati ini kan terus mencintaimu
          Terukir sejuta kenangan indah kita dulu . . .
          Tapi sayang, indahnya masa itu
Hanya tersimpan di dalam memoriku saja
Tak ada sedikitpun di benakmu
Untuk mengingat masa itu . . .
Berikan aku sedikit cintamu
Karena aku sungguh mengharapkannya
Ku akan menjaga cintamu selamanya
Hingga maut memisahkan
Berikan aku sentuhan kasih sayangmu
Yang tulus dari lubuk hatimu
          Namun, semua itu tak akan pernah mungkin
          Karena kamu telah bersama yang lain
          Semoga, suatu saat nanti . . . .
          Kamu akan membalas tulusnya cintaku


For You


Teruntukmu yang kurindukan
Kini aku meyakinkan diriku untuk melepas segala pemikiran tentangmu
Kini aku sudah tak mau berada dalam harapan yang kau berikan
Aku hanya datang jika kau membutuhkanku
Sementara aku ada di setiap kau pinta
Hingga rasa rinduku makin memuncak
Kau pun tak pernah mau menyadarinya
Kau semakin meninggalkanku
Kau membuang jauh diriku dari kehidupanmu
Sungguh aku ingin membencimu
Namun hatiku terlalu rapuh jika benar – benar membencimu
Pintu maafku masih terbuka lebar untukmu
Meski kau tak berucap sepatah kata maaf pun
Aku janji  ke pada diriku sendiri
Jika kau datang lagi padaku
Aku akan tak acuh padamu
Bukan maksudku membalas dendam
Tapi aku tak mau dianggap murahan dalam hidupmu

Mencoba

Pagi ini mungkin terasa sunyi
Jeratan rindupun takkan terbalas
Kini aku telah sadar, kau semakin menghilang
Ku coba untuk menyerah
Daripada harus menanggung perih yang kian melara
Kini aku mencoba untuk menidurkanmu dari kenyataan
Membuatmu kembali menjadi angan yang tak pernak terwujud
Hai sosok adam yag memecahkan hatiku!
Kini aku terus berusaha untuk menjadikanmu mimpi yang takkan pernah bangkit
Kau sanggup menjatuhkanku dari manisnya kepercayaan yang kau palsukan
Kau telah meruntuhkan sisa hati yang ingin berlabuh dalam istanamu
Sungguh, pilu tesara
Sampai detik inipun aku masih mencoba 
Mencoba untuk mematikan rasa rinduku padamu

Hadir Kembali

Kau hadir kembali di kala kepedihanku telah redup
Kau suguhkan segenggam rasa yang hampir pudar
Kau hadir mengobati rindu terlarangku
Rindu yang selalu kuurungkan untuk tergenang di hatiku
Rindu yang tenggelam 
Haruskah aku menyambutmu kembali?
Terlalu naif jika aku harus menghindar darimu
Karena sesungguhnnya,
Aku masih berharap adanya dirimu
Mengertilah bahwa aku bukan pelarianmu
Bahwa aku masih punya hati 
Hati yang akan melebur, jika terus kau sakiti

Cukup Aku
Kini lukaku telah mencair
Kebencian yang kutanam untukmu pun telah enyah
Aku sadar akan semua ini
Aku ikhlas dengan kepergianmu
Kepergian yang membawa separuh cintaku
Dan aku tahu, 
Mungkin bukan maksudmu untuk melukaiku
Namun, pilihanlah yang membuatmu menjauh dari hidupku
Menjauh dari cinta yang telah kita rajut bersama
Ya, dia...
Kamu ingin tetap bersama dia
Dengan membuatku jatuh ke jurang harapan
Pernah kugantungkan harapan di bahumu
Untuk selalu bersamamu
Namun, lagi-lagi kau lebih memilih dia
Ya, aku do'akan kamu kekal bersama cintanya
Dan jangan pedulikan aku di sini
Karena aku tahu,
Kamu memang tak pernah ingat perjuanganku untuk terus menjaga cinta kita
Ku do'akan agar kamu dan dia selalu bahagia
Tanpa aku yang pernah menjadi benalu cinta kalian
Aku telah tersadar tentang kedunguanku saat itu
Saat aku terbuai oleh bualanmu
Semoga cukup aku, aku, dan aku yang kau permainkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar