Kamis, 19 Juli 2012

Kualitas Pendidikan dan Faktor Penentunya



Kehidupan manusia tidak terlepas dengan kegiatan pendidikan. Pendidikan merupakan media yang sangat penting untuk mewujudkan generasi berakhlak dengan cara mengembangkan potensi potensi dirinya agar dapat diterima di lingkungan masyarakat. Pendidikan tidak saja berbentuk formal, namun ada juga yang berbentuk informal. Dengan tema yang sudah dicanangkan, yaitu “Faktor Penentu Kualitas Pendidikan dan Definisi Kualitas Pendidikan”, maka saya tergerak untuk berpendapat tentang kondisi kualitas pendidikan di Indonesia saat ini, khususnya pendidikan formal. Definisi kualitas pendidikan sendiri menurut saya adalah
karakteristik yang manggambarkan proses kemampuan pengajaran untuk mencapai keunggulan tertentu. Sedangkan faktor penentu kualitas ialah hal apa saja yang mendorong atau menghambat kualitas pendidikan.

Dewasa ini, kualitas pendidikan di Indonesia sudah cukup maju. Apalagi dengan terwujudnya program pemerintah tentang wajib belajar sembilan tahun yang memudahkan para pelajar untuk menikmati bangku sekolah dengan suka cita. Dan saat ini ditambah menjadi wajib belajar dua belas tahun. Program tersebut berlaku bagi sekolah negeri. Program ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia karena semakin banyak anak bangsa yang dapat mengenyam bangku pendidikan. Namun, menurut saya yang menentukan kualitas pendidikan itu sendiri adalah bagaimana cara yang dilakuan oleh pendidik kepada peserta didik mereka. Apakah dapat menghasilkan kualitas pendidikan yang bermutu atau tidak. Di Indonesia sendiri, banyak sekolah atau perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang bermutu namun proses pembelajarannya belum sempurna. Agar kualitas pendidikan itu menjadi bermutu, maka ada beberapa faktor penentu kualitas pendidikan yang perlu diperhatikan. Menurut saya, faktor – faktor tersebut ialah :
1)      Keefektivan proses belajar – mengajar.
Keefektivan merupakan suatu cara yang sebisa mungkin dilakukan secara ringkas atau tidak bertele – tele dalam proses belajar – mengajar. Baik itu materi yang disampaikan maupun cara pendidik untuk membuat suasana belajar menjadi menyenangkan.
2)      Mengerti tentang perbedaan “mendidik” dan “mengajar”
Mendidik dan mengajar adalah hal yang berbeda. Mendidik harus benar – benar dapat mempengaruhi sikap siswa untuk menjadi lebih baik dalam mengembangkan potensi siswa tersebut sedangkan mengajar adalah hanya menyampaikan materi pembelajaran yang sudah tertera pada modul.
3)      Jumlah peserta didik
Jumlah peserta didik dalam satu kelas juga mempengaruhi kulaitas pendidikan. Diusahakan dalam sekelas tidak terlalu banyak siswa agar penyampain materi lebih mudah dan pendidik lebih cepat untuk mendapatkan feed back.
4)      Kemampuan Pendidik
Hal ini sangat diperlukan dalam menentukan kualitas pendidikan. Kemampuan pendidik bukan dilihat dari gelar mereka, namun bagaimana cara mereka menyampaian sesuatu kepada para peserta didik. Jika banyak peserta didik yang mengerti dengan apa yang pendidik uraikan, maka kualitas pendidikan menjadi bermutu.
5)      Partisipasi Pemerintah
Faktor penentu kualitas pendidikan yang terakhir menurut saya adalah partisipasi pemerintah. Pemerintah dapat melakukan partisipasi dengan cara memberikan beasiswa bagi siswa atau mahasiswa yang berprestasi. Hal ini dapat meningkatkan keoptimisan para siswa atau mahasiswa dalam bersaing prestasi akademik maupun non-akademin satu sama lain untuk mendapatkan beasiswa.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari essay yang saya buat ini bahwa kualitas pendidikan itu ditentukan oleh pihak yang terlibat dalam proses pendidikan dan partisipasi pemerintah. Jika meraka melakukannya dengan keteguhan hati maka kualitas pendidikan akan meningkat. Dengan meningkatnya kualitas pendidikan berarti telah memajukan sumber daya manusia yang berwawasan luas.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar